Obat Diabetes 295.000 - Kenali penyakit diabetes jangan mengabaikan penyakit yang berbahaya ini.
Apakah anda juga beresiko terkena penyakit diabtes atau sudah terkena ?
jangan pernah menganggap penyakit ini tidak bisa disembuhkan. penyakit
ini bisa disembuhkan sampai tuntas sembuh total. Bagaimana caranya ?
silahkan baca artikel dibawah ini sampai selesai insyaallah 5 hari
kedepan jika melakukan pengobatan akan sembuh total.
seringkali orang menganggap penyakit Diabetes Melitus (DM), semata disebabkan faktor keturunan. Padahal,
faktor keturunan hanya 20 persen. Penyebab utama penyakit yang kerap
disebut kencing manis, adalah pola hidup. Pola hidup yang mengonsumsi
makanan tinggi kalori, obesitas, rendah serat, dan jarang olahraga.
Direktur Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Ekowati Rahajeng menuturkan, jumlah penderita diabetes di Indonesia sangat tinggi.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,4 juta orang. Pada 2020, diperkirakan penderita diabetes bertambah menjadi 12 juta orang.
Obat Diabetes 295.000
Padahal, penderita diabetes umumnya juga mengalami komplikasi seperti neuropati (gangguan saraf), retinopati (gangguan penglihatan), juga menambah risiko terkena stroke dan jantung, serta gangguan ginjal.
Pasien cuci darah yang ginjalnya sudah tidak berfungsi kebanyakan karena komplikasi DM.
“Hanya 20 persen disebabkan faktor genetik atau keturunan. Faktor tersebesar pola hidup tidak sehat,” ujar Ekowati, pada acara media briefing tentang 'Partnership for Diabates Control in Indonesia', di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2013).
Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof Dr dr Pradana Soewondo SpPD-KEMD mengatakan, berdasarkan data International Diabates Management Program Study (IDMPS) yang dilakukan Sanofi pada 2007-2008 terhadap 674 pasien diabetes di Indonesia, 89 persen mendapatkan obat diabetes, dan 19 persen pasien menggunakan insulin.
Selain itu, 48 persen pasien menderita hipertensi, dan 54 persen menderita kolesterol tinggi. Akibatnya, selain mendapat obat diabetes, pasien juga mengonsumsi obat untuk gangguan lain yang menyertainya. Adanya gangguan penyerta (hipertensi dan kolesterol), akan menambah risiko terjadinya komplikasi pada pasien diabetes.
Direktur Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Ekowati Rahajeng menuturkan, jumlah penderita diabetes di Indonesia sangat tinggi.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,4 juta orang. Pada 2020, diperkirakan penderita diabetes bertambah menjadi 12 juta orang.
Obat Diabetes 295.000
Padahal, penderita diabetes umumnya juga mengalami komplikasi seperti neuropati (gangguan saraf), retinopati (gangguan penglihatan), juga menambah risiko terkena stroke dan jantung, serta gangguan ginjal.
Pasien cuci darah yang ginjalnya sudah tidak berfungsi kebanyakan karena komplikasi DM.
“Hanya 20 persen disebabkan faktor genetik atau keturunan. Faktor tersebesar pola hidup tidak sehat,” ujar Ekowati, pada acara media briefing tentang 'Partnership for Diabates Control in Indonesia', di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2013).
Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof Dr dr Pradana Soewondo SpPD-KEMD mengatakan, berdasarkan data International Diabates Management Program Study (IDMPS) yang dilakukan Sanofi pada 2007-2008 terhadap 674 pasien diabetes di Indonesia, 89 persen mendapatkan obat diabetes, dan 19 persen pasien menggunakan insulin.
Selain itu, 48 persen pasien menderita hipertensi, dan 54 persen menderita kolesterol tinggi. Akibatnya, selain mendapat obat diabetes, pasien juga mengonsumsi obat untuk gangguan lain yang menyertainya. Adanya gangguan penyerta (hipertensi dan kolesterol), akan menambah risiko terjadinya komplikasi pada pasien diabetes.
Apa penyebabnya ?
Kirimkan Nama# Alamat Lengkap# No Hp # Bank yang Mau Digunakan
Contoh : Bpk. Rendi# jl. raya pahonjean, perum cendana asri no 5, majenang cilacap# 08564xxxx# Via Bri
Note : untuk onkir wilayah jawa ditambah onkir 25.000, dan luar jawa 45.000 kecuali papua dan madura 95.000
Diabetes Melitus terjadi karena kekurangan jumlah hormon insulin atau
kurang sempurnanya kerja insulin, yaitu hormon yang bertugas membawa
glukosa (gula) darah ke dalam sel untuk pembentukan energi.
Dalam
keadaan sehat, tubuh kita akan menyerap glukosa dalam jumlah yang tepat
dari makanan, kemudian menyimpan sisanya. Glukosa tersebut diperlukan
tubuh sebagai bahan bakar. Glukosa
yang diserap dari makanan akan diangkut ke seluruh tubuh melalui aliran
darah, kemudian diberikan ke sel-sel organ tubuh yang memerlukan dengan
bantuan insulin (hormon yang dihasilkan oleh pankreas). Bila jumlah
glukosa berlebih, maka insulin membantu menyimpan kelebihan glukosa
tersebut di dalam organ hati dan otot (dalam bentuk glikogen), atau
diubah menjadi trigliserida yang disimpan di dalam jaringan penyimpan
lemak (adiposa).
Insulin
yang berikatan dengan reseptornya (seperti kunci dan anak kunci) dapat
membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Bila insulin tidak ada atau
kerja insulin terganggu, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
tetapi berada dalam pembuluh darah sehingga konsentrasi glukosa di dalam
darah akan meningkat. Glukosa di dalam darah yang berlebihan dapat
menimbulkan berbagai masalah yang disebut komplikasi diabetes.
Apa saja gejala dan tandanya?
Gejala atau keluhan klasik DM :
- Sering berkemih/kencing (poliuria),
- Sering atau cepat merasa haus/dahaga (polidipsia),
- Lapar yang berlebihan (polifagia),
Gejala lain :
- Kehilangan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
- Kesemutan/mati rasa pada ujung saraf di telapak tangan dan kaki
- Cepat lelah dan lemah
- Mengalami gangguan penglihatan secara tiba-tiba
- Apabila terjadi luka/tergores, penyembuhannya lambat
- Mudah terkena infeksi terutama pada kulit
Siapa sajakah yang berisiko?
Orang yang memiliki risiko terkena DM adalah mereka yang telah
berusia > 45 tahun atau mereka yang berusia lebih muda tetapi
mengalami kegemukan (Indeks Massa Tubuh > 23 kg/m2) dan disertai dengan faktor risiko lain sebagai berikut:
- Kebiasaan tidak aktif
- Orang tua menyandang DM
- Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir > 4 kg atau riwayat DM pada saat hamil (DM gestasional)
- Kadar kolesterol HDL <50 mg/dl
- Penderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau keadaan klinis lain yang berhubungan dengan resistensi insulin (gangguan fungsi insulin)
- Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT)
- Riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah
Mereka yang memiliki risiko DM dianjurkan melakukan pemeriksaan
glukosa darah secara berkala, setahun sekali atau sesuai dengan anjuran
dokter. Bahkan akhir-akhir ini, para ahli menganjurkan untuk menambahkan
pemeriksaan HbA1c untuk mendeteksi kondisi prediabetes dan juga untuk pemantauannya.
Bagaimana cara mendiagnosisnya?
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:
- Jika ditemukan gejala klasik DM, dan hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl. Glukosa sewaktu adalah hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
- Pemeriksaan glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl dengan adanya keluhan klasik DM. Puasa diartikan individu tidak mendapatkan kalori tambahan selama minimal 8 jam.
- Pemeriksaan kadar gula plasma pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) ≥ 200 mg/dl. TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air.
Komplikasi dan Pencegahan
Penyandang DM yang tidak dapat mengendalikan kadar gula darahnya,
berisiko mengalami komplikasi yang bersifat akut maupun kronik :
- Komplikasi akut dapat terjadi akibat kadar glukosa darah yang mendadak meningkat dangat tinggi atau mendadak turun menjadi sangat rendah yang dapat menyebabkan koma diabetes dan memerlukan perawatan gawat darurat
- Komplikasi kronik terjadi akibat glukosa darah yang terus-menerus
tinggi dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan
aliran darah, yang dapat menyebabkan :
- Stroke
- Kebutaan
- Penyakit Jantung Koroner
- Penyakit Ginjal Kronik
- Luka yang sulit sembuh
Dengan pengelolaan diabetes yang baik, komplikasi-komplikasi tersebut
dapat dicegah dan dihambat. Terdapat empat hal utama yang dapat
dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah:
- Mengikuti pola makan sehat
- Meningkatkan kegiatan jasmani/aktivitas fisik
- Pengobatan yang sesuai
- Melakukan pemantauan melalui pemeriksaan secara berkala
Sudah
banyak pasien kami yang tersembuhkan, Atas ijin Alloh, pengalaman
sebagian besar konsumen kami mereka sudah bisa merasakan khasiat obat
diabetes kami dalam waktu 7 hari, bahkan banyak yang sudah sembuh dalam
waktu tersebut. Silahkan Hubungi kami untuk konsultasi dan pemesanan
obat sipilis
Hubungi kami:
082221758210 (call/sms)
Pelayanan 24 Jam
Cara Pemesanan :Kirimkan Nama# Alamat Lengkap# No Hp # Bank yang Mau Digunakan
Contoh : Bpk. Rendi# jl. raya pahonjean, perum cendana asri no 5, majenang cilacap# 08564xxxx# Via Bri
Note : untuk onkir wilayah jawa ditambah onkir 25.000, dan luar jawa 45.000 kecuali papua dan madura 95.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar